Jumat, 06 Januari 2012

Pekerjaan Plumbing


1.       Lingkup pekerjaan
a.       Lingkup pekerjaan instalasi air bersih
·         Pengadaan , pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan utama yang diperlukan dalam system penyediaan air bersih yaitu instalasi pipa beserta alat bantunya.
·         Pengadaan dan pemasangan kran-kran air terdapat d wastafel dan meja laboratorium.
·         Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi kesetiap peralatan sanitasi dan lain-lain seperti yang tercantum dalam gambar.
·         Memperbaiki semua kerusakan, yang di akibatkan baik oleh bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
·         Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari system plambing air bersih secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai system berjalan baik sesuai di kehendaki yaitu suatu system instalasi yang sempurna dan terpadu.
·         Sebelum system penyediaan air bersih atau bagian dari system ini dipakai harus dilakukan cara pengurasan yaitu air yang ada di dalam system di buang lebih dahulu.

b.      Lingkup pekerjaan instalasi air kotor
·         Pengadaan dan pemasangan pipa beserta pelengkapanya yang di perlukan dala system pembuangan, dan semua alat sanitasi yang ada sampai penyaluran akhir.
·         Pengadaan dan pemasangan pipa dari alat sanitasi sampai keseluruh jaringan air buangan(roil).
·         Memperbaiki semua kerusakan yang di akibatkan baik oleh adanya bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
·         Pengujian system perpipaan terhadap kebocoran system plambing air kotor secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai system bekerja baik.
·         Pengadaan dan pemasangan instalasi drainasi dari talang atap sampai kepada saluran pembuangan diluar lokasi.

2.       Persyaratan pelaksanaan pekerjaan
Tata cara pelaksanaan dan petunjuk lain yang berhubungan dengan peraturan pembangunan yang berlaku di Republik Indonesia selama pelaksanaan, kontras harus betul-betul ditaati.
Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan pernyataan dalam pasal pekerjaan plumbing.
Sekolah ………………………………………..mengeti dan mengetahui maksud dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut di atas.
a.       Persyaratan instalasi bersih.
·         Pipa air bersih harus menggunakan pipa dari bahan PVC tipe D, kualitas bik, setara dengan produk Rucikka atau Paralon.
·         Fitting harus dari bahan yang sama dengan pipa di atas (dengan kualitas baik).
·         Gantungan-gantungan, klem-klem dan lain-lain, harus terbuat dari bahan yang sama.
·         Valve/stop kran untuk intalasi air bersih harus di pakai mutu yang terbaik / kualitas no 1atau setara produk san-Ei
·         Kran-kran harus dipakai yang terbaik, setara dengan produk San-Ei
·         Bak control untuk valve/stop kran di buat dari pasangan bata dengan adukankuat dan di tutup bersih.

b.      Untuk pekerjaan instalasi air kotor.
·         Semua pipa air kotor baik pipa utama maupun pipa cabang terbuat dari bahan PVC dengan tekanan kerja 10 kg/cm2 standart JIS k 674/ kualitas baik,setara dengan produk rucika atau paralon.
·         Fitting-fitting untuk pemipaan ini juga terbuat dari bahan dan merek yang sama.
·         Avur dan leher angsa dari bahan stenliss steel kualitas no 1 atau setara dengan produk San-Ei

c.       System penimpaan air bersih dan air kotor.
System pembangunan pipa.
·         Sambungan pipa PVC untuk air bersih dengan sambungan lem PVC (solvent) untuk pipa diameter 3” kebawah.
·         Untuk katup/valve/stop kran yang mempunyai 2” ke bawah menggunakan katup penutup dengan system penyambunga pakai ulir/screwed.
·         Selanjutnya untuk katup ¾” kebawah di pakai katup tipe bola (global)
·         Yang lebih besar dari 3/4” di pakai katup pintu (gate valve / stop kran) yang berkualitas baik.
Pemasangan penyambungan pipa-pipa.
·         Untuk fitting-fitting sambungan harus dari jenis standart yang di keluarkan oleh pabrik dan di setujui oleh pimbagpro dan konsultan lapangan.
·         System sambungan bisa memakai ring gaskets rubbert ring join, untuk dimensi 2” di gunakan lem/solvent semen.
Pemasangan fixtures, fitting da sebagainya.
·         Semua fixtures harus di pasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebesihan ……………………….harus terpasang dengan kokoh (rigit) di tempatnya dengan tumpuan yang mantap.
·         Semua fixtures fitting, pipa-pipa air pemasanganya harus rapi kuat dalam kedudukanya dan tidak mengganggu pada waktu pemasangan dinding keramik dan sebagainya. Sekolah bertanggung jawab untuk melengkapi jaringan instalasi.
Penggantungan atau penumpu pipa/klem-klem
·         Semua pipa harus kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap. Untuh mencegah timbulnya getaran penggantung, penumpu/klem-klem harus bahan produksi pabrik (bukan buatan sendiri).
·         Penggantung atau penumpu pipa diskrup tepat pada bagian bangunan dengan insert / angker yang di pasang pada waktu pengecoran beton atau raset dari fisher. Semua alat-alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak / menyebabkan turunya pipa yang terpasang.
Pipa tegak dalam tembok dan di luar tembok.
Pipa tegak yang menuju ke fixtures harus dimaksukan dalam tembok. Sekolah harus membuat alur-alur atau lubang yang di perlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan pasangan pipa dan di klem, harus ditutupi kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari luar. Cara-cara penutupan kembali harus sepeti semula dengan penyelesaian yang rapi sehingga tidak terlihat bekas pasangan.
Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
·         Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum finishing dinding / plesteran dan langit-langit di laksanakan.
·         Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus struktur bangunan harus dilaksanakan bersama-sama pada waktu pelaksanaan sruktur yang bersangkutan.
·         Persilangan antara air bersih dan air limbah harus di hindarkan.
Pengecatan.
·         Semua pipa dari besi yang tidak tertanam di dalam tanah /tembok di lapisi dengan cat anti karat dan tanda arah aliran di pakai warna biru.
·         Semua valve/stop kran harus di beri tanda yang menyebutkan nomor identifikasi sesuai dengan fungsinya.
Pengujian

  • ·     Setelah semua pipa dan perlengkapanya terpasang harus di uji dengan tekanan hidrostatik selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
  • ·         Peralatan pengujian ini harus dilakukan dengan di saksikan oleh pihak yang di anggap perlu / di kuasakan untuk itu, dan selanjutnya di buat berit acara.
  • ·     Dalam pengetsan semua kran-kran harus dalam keadaan tertutup untuk melihat kebocoran.
  • ·   Testing pemipaan harus di laksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah (untuk pipa di luar gedung) atau tertutup dengan plesteran dinding dan sebelum langit –langit di daerah tersebut terpasang. Untuk system air kotor, air kotoran, vent dan air hujan harus di uji terhadap kebocoran.
  •     Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian sekolah harus memeperbaiki bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada kemudian melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik

Pekerjaan Instalasi Listrik


1.       Lingkup Pekerjaan Listrik
a.       Pekerjaan yang termasuk pekerjaan instalasi ini merupakan pekerjaan seluruh system listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
b.      Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat di pergunakan.
c.       Sekolah dengan di bantu oleh kepala pelaksanaan harus mengurus penyambungan daya listrik ke PLN termasuk pengurusan administrasinya, semua biaya resmi akan di bayar oleh sekolah.

2.       Kabel Daya
a.       Bahan
Semua kabel yang akan di pergunakan untuk instalasi listrik haus memenuhi peraturan SSI dan SPLN. Semua kabel haru baru dan harus jelas ukuran, jenis kabel, nomor dan jenis pintalanya.
Semua kabel dengan penampang 6 mm2 keatas ke atas harus jenis pilin (stranded)dan instalasi tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5 mm2.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang di pakai adalah dari tipe :
1)      Untuk instalasi penerangan adalah NYA?NY dengan conduit pipa PVC.
2)      Untuk kabel distribusi digunakan NYA dan penerangan tamandengan menggunakan kabel NYFGBY.
Semua kabel NYA yang di tanam di dalam perkerasan(tembok,jalan,beton,dll) harus berada di dalam conduit PVC kelas AW yang di sesuaikan dengan ukuranya, dan harus dikleim.
b.      Splice/pencabangan
1)      Tidak di perkenankan adanya “splice” pencabangan ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada ……………………..kotak-kotak penghubung yang bisa di pakai.
2)      Semua sambungan kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat lainya harus menggunakan connector yang terbuat dari lembagayang di isolasi dengan porselin atau bakelit ataupun PVC, yang diameternya di sesuaikan dengan diameter kabel.

c.       Bahan isolasi
Semua bahan isolasi untuk pencabangan , connection dan lain-lain seperti karet, PVC asbes tape sintesis, resin, splice case, composit dan lain-lain harus dari tipe yang di setujui.untuk penggunaan , lokasi voltage dan lainya harus dipasang memakai cara yang di setujui oleh pabrik atau menurut anjuran yang ada.

d.      Penyambungan kabel
1)       Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang sudah ditentukan (misalnya junction box).
2)      Kabel-kabel di sambung sesuai dengan warna atau nama masing-masing, serta sebelum dan sesudah penyambungan harus di lakukan pengetesan tahanan soaial.
3)      Penyambungan kabel tenaga harus mempergunakan dan dilapisi dengan timah putih dan kuat.
4)      Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC / protolen yang khusus untuk listrik.

3.       Penerangan Stop Kontak
a.       Lampu dan Armatur
·         Semua armature lampu yang terbuat dari etal harus mempunyai terminal pentahanan (grounding)
·         Box tempat ballast, kapasitor, duduka stater dan terminal box harus cukup besar dan di buat sedeikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan unsure teknis komponen lampu itu sendiri.
·         Ventilasi di dalam box harus di buat dengan sempurna. Kabel dalam box harus di berikan saluran klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
·         Box terbuat dari plat baja tebal minimum 0,7 mm, di cat dasar tanah karat, kemudian di cat oven warna putih.
·         Ballast harus dari jenis “low loss ballast” dan harus dapat di pergunakan sigle lampu ballast (satu lampu flourentscent).

b.      Stop kontak biasa
Stop kontak biasa yang dipakai untuk pemasangan di dinding adalah stop kontak satu phasa, ranting 250 volt, 13 ampere.

c.       Stop kontak khusus(SKK)
Stop kontak khusus yang di pakai adalah stop kontak satu phasa, untuk pemasangan rata dinding dengan ketinggian 120 cm di atas lantai, SKK harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentahanan.

d.      Saklar dinding
Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding, tipe in bouw dengan rating 250 volt, 10 ampere, single gang, double gang.

e.      Junction box untuk saklar dan stop kontak
·         Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35mm.
·         Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentahanan.
·         Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada junction box dengan menggunakan baut atau di tanamkan dalam dinding.

f.        Kabel instalasi
·         Pada umumnya kabel untuk instalasi penerangan dari instalasi stop kontak harus dari kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (kabel jenis NYM).
·         Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm2.
·         Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
(i)                  Fasa 1                    : merah
(ii)                Fasa 2                    : Kuning
(iii)               Fasa 3                    : Hitam
(iv)              Netral                   : Biru
(v)                Tanah(ground)  : Hijau-Kuning

g.       Pipa instalasi pelindung kabel
·         Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang di pakai adalah pipa PVC klasa AW atau GIP.
·         Pipa, Elbow, socket, junction box, klem dan accessories lainya harus sesuai antara satu dengan yang lainya, yaitu dengan diameter minimal ¾”.
·         Pipa fleksible harus di pasang untuk melindungi kabel antara kontak sambung (junction box) dan armature lampu.

h.      Pengujian (testing)
Pengujian (testing) dilakukan dan di syahkan oleh lembaga yang berwenang , pengujian tersebut meliputi :
·         Test ketahanan isolasi
·         Test kekuatan tegangan impuls
·         Test kenaikan temperature
·         Test kontinuitas

Pekerjaan Penggantung


1.       Lingkup Pekerjaan
a.       Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan/material, peralatan serat alat bantu lainya yang di perlukan, sehingga pekerjaan alat penggantung dan pengunci ini dapat di laksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
b.      Pekerjaan ini meliuti pekerjaan penggantung dan pengunci untuk pintu-pintu, jendela dan tempat lain yang di syaratkan dalam gambar.
c.       Cara pengerjaan bentuk, volume, serta detai-detail ukuran lainya sesuai dengan yang tercantum dalam gambar dan RAB.
d.      Kecuali di tentukan lain dalam spesifikasi ini, maka semua pekerjaan maupun tambahan-tambahan bahan yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab sekolah.

2.       Persyaratan Bahan
a.       Produksi pabrik kualitas baik setara Logo atau Solid.
b.      Kunci 2(dua) slag dan berkotak baja, baut-baut dan ungkitnya terbuat dari stainless steel.
c.       Type kunci harus sesuai dengan fungsi ruanganya.
d.      Pegangan (handle) dari bahan stainless steel dan solid nylon, engsel-engsel stainless steel dengan memakai ring nylon ukuran 3x4 inch.
e.      Engsel pintu di pakai engsel kupu-kupu, di pasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dan 2 untuk daun jendela dengan menggunakan skrup kembang dengan warna yang sama. Jumlah engsel yang dipasang harus di perhitungkan menurut beban dan ………………………… setiap engsel memikul beban max 20 kg.

3.       Syarat-Syarat Pelaksanaan
a.       Pekejaan harus di lakuakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dala bidang tersebut.
b.      Plaksana lapangan harus memeberikan contoh terlebih dahulu untuk di setujui oleh sekolah.
c.       Semua kunci engsel harus dilindungi dan di bungkus plastic atau tempat aslinyya setelah di coba, pemasanganya dilakukan setelah bangunana selesai di cat.
d.      Sekrup harus cocok dengan barang yang di pasang, jangan memukul sekrup, cara mencocokan hanya diputar sampai ujung, sekrup yang rusak waktu di pasang harus di cabut kembali dan dig anti.
e.      Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedang untuk engsel ke 3 (tiga) di pasangan di tengah.
f.        Semua kunci tana harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu, di pasang setinggi 90 cm dan………………………..

Pekerjaan Lantai


1.       Pekerjaan Dibawah Lantai
a.       Lingkup Pekerjaan
·         Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan alat-alat bantu yang di butuhkan. Untuk pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.
·         Pekerjaan bawah lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan atau ditunjukan dalam gambar sebagai dasar dari lantai finishing keramik.
b.      Persyartan Bahan
·         Sub-base lantai menggunakan lantai kerja rabat beton dengan campuran 1pc : 3ps : 5 kr.
·         Bahan-bahan yang di pakai, harus sesuai persyaratan bahan.
·         Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi di butuhkan untuk menyelesaikan/penggantian dalam pekerjaan ini harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya.
c.       Syarat-Syarat Pelaksanaan
·         Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga terdapat permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang maksimal, dengan menggunakan alat trimbis.
·         Pasir urug di bawah lantai di syaratkan harus keras, bersih dan bebas alkali , asam maupun bahan organic lainya.
·         Tebal yang di syaratkan 10 cm atau setebal sesuai dengan gambar dan disiram dengan air kemudian di trimbis untuk memperoleh kepadatan yang maksimal.
·         Di atas pasir urug di beri adukan rabat beton setebal 5 cm dengan campuran 1pc : 3psr : 5krl.
·         Untuk pasangan di atas plat beton ( lantai tingkat ) di beri lapisan plester (screed) campuran 1pc : 3 psr : setebal 5 cm dengan memeperhatikan kemiringan lantai.
d.      Syarat-Syarat Penerimaan
·         Bahan harus di datangkan ketempat pekerjaan harus berkualitas baik dan tidak cacat.
·         Beberapa bahan tertentu masih dalam kantong / kemasan aslinya yang masih di segel dan berlabel pabrik.
·         Bahan harus di simpan di tempat yang terlindung dan tertutup kering tidak lembab dan bersih sesuai persyaratan yang telah di tentukan.
e.      Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan
·         Selama 7 hari setelah pekerjaan di laksanakan, tempat pelaksanaan pekerjaan harus di lindungi dari lalu lintas orang dan barang.
·         Sekolah di wajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang di akibatkan ooleh pekerjaan yang lain.
·         Bila terjadi kerusakan, sekolah diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak engurangi kualitas pekerjaan.

2.       Lantai Keramik dan Plint Lantai
a.       Lingkup Pekerjaan
·         Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga. Bahan-bahan dan peralatan yang di butuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini serta mencapai hasil yang baik.
·         Pekerjaan keramik dan lantai di laksanakan pada seluruh ruangan termasuk selasar dan meja-maja laboratorium.
·         Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada gambar dan detail yang disebutkan / di tujukan dalam daftar finishing bahan.
b.      Persyaratan Bahan
·         Lantai keramik yang di gunakan, sesuai dengan persyaratan bahan.
·         Semen Portland, pasir dan air, sesuai dengan pesyaratan bahan.
·         Bahan lain yang tidak terdapat dalam daftar di atas akan tetapi di butuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus di adakan baru dan berkualitas terbaik dari jenisnya.
c.       Syarat-Syarat Pelaksanaan
·         Keputusan bahan, jenis warna, tekstur dan produk akan di ambil dalam musyawarah sekolah. Spesifikasi teknis bahan harus tetap sesuai dengan persyaratan diatas.
·         Alas dari lantai kramik adalah lantai beton tumbuk dengan ketebalan 5 cm sesuai dengan gambar.
·         Adukan pengikat dengan campuran 1pc : 3 psr di tambah bahan perekat, atau dapat digunakan acian PC di tambah bahan pelekat.
·         Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata, jika di anggap perlu dengan memperhatikan kemiringan lantai untuk mempermudah pengaliran air.
·         Lebar siar-siar harus sama dan kedalaman maksimum 3mm membentuk garis lurus atau sesuai dengan gambar, siar-siar diisi dengan bahan pengisi berwarna / groud semen.
·         Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus sehingga hasil potongan presisi dan tidak retak-retak.
·         Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang melekat, sehingga benar-benar besih.
d.      Syarat-Syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
·         Selain pasir, semen yang dikirim ke lokasi pelaksanaan harus dalam keadaan tertutup, atau kantong yang masih di segel dan berlabel dari pabrik, bertuliskan tipe dan tingkatanya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
·         Bahan-bahan di letakan di tempat yang kering berventilasi baik, terlindung dan bersih.
·         Sekolah bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang di simpan baik sebelum maupun selama pelaksanaan.
·         Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak dan hilang, sekolah harus menggantinya.
e.      Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan
·         Bahan keramik yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3x 24 jam setelah pemasangan.
·         Bila terjadi kerusakan sekolah diwajbkan untuk memperbaiki dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.

Pekerjaan Plafon


1.       Lingkup Pekerjaan
a.       Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan/material, peralatan serta alat bantu lainya yang di perlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan langit-langit multiplek dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
b.      Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluuh ruangan.
c.       Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan plafond multipleks dengan seluruh detail seperti yang di sebutkan/disayaratkan dalam dokumen gambar.
d.      Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainya sesuai dengan tercantum dalam gambar dan RAB.
e.      Kecuali di tentukan lain, dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan maupun tambahan-tambahan bahan yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab sekolah.

2.       Persyaratan Bahan.
a.       Bahan yang di gunakan adalah multipleks/ kayu lapis dengan ketebalan 4 m. bahan-bahan yang digunakan harus benar-benar halus, bebas dari cacat kayu yang ada seperti sobek serat. Lubnag bekas paku, dll.
b.      Ukuran multipleks yang di gunakan adalah modul 60x120 cm.
c.       Spesifikasi nahan lain yang digukan seperti yang tercantum dalam syarat-syarat teknis bahan tentang kayu.
d.      Bahan rangka penggantung planel multipleks, dari kayu kelas II mutu A (setempat) kering, lurus, tidak cacat, bersih dari letkan lubang.
e.      Rangka langit-langit yang digunakan adalah kayu 5/7 untuk balok pembagi dan balok induk sebagai balok utama adalah 6/12. Dan rangka ini di cat dengan meni kayu sebanyak 2 x laburan.

3.       Syarat-Syarat Pelaksanaan
a.       Sebelum di laksanakanya pemasangan langit-langit ini, semua pekerjaan lain yang terletak di atas langit-langit  harus sudah terpasang secara sempurna.
b.      Sebelum pekerjaan pemasangan langit-langit di mulai, di wajibkan mengadakan pengecekan/pemeriksaan kembali terhadap pekerjaan yang erat hubunganya dengan pekerjaan langit-langit ini antara lain instalasi kabel listrik penerangan dan daya, pemasangan atap dll, di wajibkan adanya kerja sama (koordinasi) yang baik antara semua unsure Pelaksanaan Lapangan.
c.       Tepi, sudut tiap potongan multipleks setelah pemotongan adalah harus rapid an halus.
d.      Jarak antara tiap planel plafond adlah 0,5 cm (Nat).
e.      Sisi bawah dari tiap rangka langit-langit tersebut harus halus …………….. pemasangan planel multipleks menjadi rata.
f.        Rangka langit-langit yang di gunakan adalah kayu 5/7 untuk balok pembagi dan balok induk sebagai balok utama adalah 6/12. Dan rangka ini di cat dengan meni kayu sebanyak 2 x laburan.

Pekerjaan Atap


Pekerjaan atap meliputi pembuatan dan pemasangan kuda-kuda, nok, gording, usuk dan reng, balok tembok ( murplat ) dan plisir ( lisplank ), serta pemasangan penutup atap ( genteng/seng gelombang / atap metal lainya, dsb ).
Oleh karena lebar ruangan 7 atau 8 m sedangkan kayu yang ada di pasaran pada umumnya ukuran panjang 4 m, maka di perlukan sambungan pada rangka kuda-kuda, balok bubungan/nok, maupun gording. Untuk penyambungan rangka kuda-kuda kayu, yang harus di perhatikan adalah arah yang terjadi pada masing – masing batang pada rangkan tersebut. Gaya yang terjadi berupa gaya tekan dan gaya tarik. Pada batang yang menerima gaya tekan, dan dibuat sambungan lubang dan pen. Apabila batang menerima gaya tarik, smbungan dapat berbentuk sambungan miring berkait atau menggunakan alat penyambung baut. Untuk perkuatan pada sambungan kayu disarankan dipasang plat besi ( beugel ) dan di baut.
Ukuran kayu yang di gunakan untuk kuda-kuda umumnya 8/12 cm atau 8/15 cm dan atau di sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk usug umumnya digunakan kayu berukuran 5/7 cm, dan untuk reng dapat digunakan kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm. pemasangan usuk dan reng hendaknya dipasang pada jarak sesuai dengan kebutuhan. Masing-masing jenis kebutuhan atap memiliki ukuran yang berbeda sehingga penggunaan ukuran kayu baik untuk kuda-kuda , nok dan gording serta jarak usuk dan reng harus menyesuaikan. Apabila menggunakan penutup atap standart pabrik/pabrikan, di sarankan untuk memeriksa ketentuan pemasangan usuk dan reng yang tertera pada brosur.
Beberapa cacatan penting dalam urutan pelaksanaan pekerjaan atap antara lain :
1.       Perakitan kuda-kuda harus sudah selesai pada saat balok ring selesai dicor.
2.       Pemasangan rangka atap di lakukan setelah beton balok ring mongering. Pekerjaan pemasangan atap ini dilakukan secara beurutan yang dimulai dari pemasangan kuda-kuda , gordingg , usuk , dan yang terakhir adalah reng. Untuk jenis atap seng atau metal sheet yang lain tidak menggunakan usuk dan reng.
3.       Sangat penting penggunaan residu pada rangka atap agar kayu awet ( sebagai anti rayap ).
4.       Pemasangan penutup atap dapat dilakukan secara bertahap setelah reg terpasang ( untuk penutup atap genteng ). Untuk penutup atap jenis seng atau metal sheet . pemasangan bisa di lakukan setelah gording tepasang. 

Pekerjan Kusen , Pintu dan Jendela


                                  1.         Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan ini meliputi:
a)      Kusen pintu dan jendela termasuk alat-alat bantu dalam pemasanganya di lapangan.
b)      Daun pintu (planel pintu) solid dan planel teak wood dan jendela.
c)       Setel pintu dan jendelaberikut aksesorisnya.

                                  2.         Persayaratan Bahan
a)      Jenis kayu yang di pakai adlah jenis kayu Kamper Samarinda atau kayu kelas II kering (diawetkan). Mutu A digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu yang di sebutkan diatas.
b)      Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putik kayu,pecah-pecah,mata kayu melintang, basah dan lapuk.
c)       Syarat-syarat kelembapan kayu yang di pakai harus memenuhi syarat PPKI. Untuk kayu kelas II kering setempat kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%.
d)      Jenis kayu yang di pakai harus sesuai dengan pekerjaan kayu yang di sebutkan di atas, terkecuali untuk seluruh jenis kayu lain seperti di nyatakan dalam gambar.
e)      Daun pintu dengan konstruksi lapis teakwood, ukuran disesuaiakan dengan gambar-gambar detail. Tidak di perkenankan menggunakan sambungan. Harus utuh untuk dilapis formika, tebak rangka kayu daun pintu maksimum 3.0 cm.
f)       Bahan perekat :
·         Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik.
·         Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus, dan siku.
g)      Bahan finishing, untuk permukaan teakwood dari cat kayu ang bermutu baik.

                                  3.         Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a.       Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sesudah di serut dan di finishing) dan harus lurus tanpa di cacat, tidak bengkah dan lain-lain, yang dapat menurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan.
b.      Untuk semua kayu seperti di uraikan di atas, di potong dan diserut dengan kualitas terbaik , halus dan licin.
c.       Peleksanaan pekerjaan harus di tempat yang baik, ruang yang kering dan terjaga agar tidak terkena cuaca langsung dan rusak yang di akibatkan oleh benturan.
d.      Harus di perhatikan sesuai sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang di perlukan hingga terjamin kekuatanya, dengan memperhatikan atau menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang yang tampak, tidak boleh ada lubang-lubang atau bekas penyetelan.
e.      Setelah di pasang, sekolah wajb memeberi perhatian sepenuhnya dan memberikan perlindungan terhadap benturan benda-benda lain.
f.        Bahan kayu halus tidak di perkenankan di pasang dengan cara di paku.
g.       Permukaan kayu yang terlibat bekas pemakuan harus didempul atau sejenisnya sehingga permukaan menjadi rata kembali.
h.      Daun pintu teakwood yang di pasang pada rangka kayu adalah dengan cara dilem, permukaan jika diperlukan harus menggunakan skrup galvanized tanpa eniggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak. Khususnya untuk pintu yang dilapisi formika, tata cara merekatkan digunakan lem pada permukaan bidang dan press.
i.         Pada bagian daun pintu lapis teakwood harus di pasang rata tidak bergelombang dan merekat dengan sempurna.
j.        Semua pekerjaan kayu harus memenuhi syarat, jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka sekolah harus mengganti atas tanggung jawabnya.
   
                                  4.         Syarat-Syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang.
Bahan harus di datangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat/rusak. Bahan harus di simpan di tempat yang kering berventilasi baik terlndung dari cuaca ……………………..dan bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup luas, bahan di timbun dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
Sekolah bertanggung jawab terhadap kerusakan dalam pengiriman, penyimpanan dan pelaksanaan. Bila ada kerusakan, sekolah wajib menggatinya.
                                  5.         Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan.
Bahan-bahan kayu di hindarkan/dilindungi dari hujan dan terik matahari juga terhadap penggunaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Kayu yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat atau rusak yang di akibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain. Bila terjadi kerusakan , sekolah wajib memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.