Menata interior ruangan berukuran kecil kerap memusingkan
Anda. Sementara kebutuhan untuk menyimpan barang dan koleksi Anda seolah tidak
bisa dikompromikan. Sebutlah sebuah kamar tidur ukuran pas-pasan 2×3 meter.
Banyak fungsi harus diemban sekaligus. Mulai dari kasur untuk tidur, pakaian,
buku-buku sampai peralatan hobby,rak sepatu.
Ruang tamu dan keluarga tidak hanya harus dijejali
dengan kursi tamu, televisi, dan pajangan. Tetapi juga koleksi sovenir,
koran/majalah, tempat sepatu sampai payung dan helm Anda. Bahkan mungkin meja
dan kursi makan. Begitulah kesulitan yang dialami para pemilik rumah kecil
trumah kecil atau apartemen tipe studio.
Menyiasati sejak awal perencanaan
Sebelum
persoalan itu benar-benar memusingkan Anda, Anda perlu menyiasati sejak awal
sebelum menghuni rumah. Yaitu memperhitungkan dan membuat daftar sejak awal apa
saja barang-barang yang akan Anda ijinkan masuk dalam rumah atau dalam sebuah
ruangan.
Yang saya maksudkan disini adalah barang-barang non
furniture dan furniture. Non furniture misalnya pakaian, peralatan
sekolah/kantor dan peralatan dapur. Sedangkan furniture adalah tempat dimana
barang-barang itu akan diletakkan, selain menampung fungsi lain.
Dengan begitu Anda tahu bahwa tidak ada barang yang
tidak mempunyai tempat. Selain itu, Anda juga tahu lebih detail furniture jenis
apa, ukuran dan fungsinya yang memenuhi kriteria Anda.
Misalnya, untuk Lemari Pakaian. Dengan list itu, Anda
sudah dapat membayangkan kira-kira
berapa ukuran lemari pakaian serta pembagian laci dan ruang di dalam almari.
.
Mendesain Bagian Dalam dan Luar
Pada intinya yang saya mau katakan adalah ketika Anda memikirkan sebuah furniture Anda harus mempertimbangkan dua hal. Yaitu desain bagian dalam dan bagian luar. Menjatuhkan pilihan pada tampak luar saja, baru menyelesaikan setengah masalah. Anda harus mempertimbangkan fungsi di bagian dalamnya.
Dalam contoh di bawah
ini saya memperlihatkan baik desain luar maupun desain dalam sebuah kitchen
set. Ketika mendesain bagian dalam, kami melakukan banyak diskusi dengan
pemilik. Antara lain tentang barang-barang yang akan disimpan di dalam kabinet
lemari. Mana yang sering dipakai dan jarang dipakai serta, aktivitas memasak
apa saja yang cukup sering dikerjakan.
Dengan cara itu dapat dikatakan desain yang baik
memenuhi dua unsur yaitu indah dibagian luar, dan fungsional di bagian
dalamnya.
Storage dan Lemari Built-in
Lemari built in adalah lemari yang dipasang pada ceruk sebuah tembok, sehingga permukaan lemari sejajar dengan keseluruhan dinding/tembok. Lemari built-in yang di desain sampai langit-langit rumah akan menyediakan ruang yang cukup besar, namun kehadirannya tidak perlu membuat ruangan menjadi sempit.
Team kami akan memperlihatkan sebuah lemari built-in yang
dipasang di ruang tamu/living room rumah kecil. Lemari itu difungsikan sebagai
storage untuk barang-barang yang sering dipakai ke luar rumah, seperti sepatu,
topi dan jas hujan/payung. Semuanya barang-barang remeh temeh yang kerap
mengganggu interior karena tidak ditata dengan baik.
Inti
keseluruhan tips dari saya kali ini adalah: kalau memanfaatkan jasa desainer
interior mungkin diluar pertimbangan Anda, sementara mengisi dan menata rumah
sudah mendesak. Jangan pergi ke toko furniture yang siap menjual barang jadi.
Anda dapat mencari pengrajin furniture atau pembuat lemari. Diskusikanlah tema
kami dengannya detail
fungsi-fungsi bagian dalam dari furniture yang Anda pesan. Sampaikanlah ukuran
dan jumlah barangnya secara tepat.
Dengan demikian tidak ada barang yang tercecer
karena tidak punya tempat. Atau ukuran furniturenya serba tanggung sehingga
tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.