Jumat, 06 Januari 2012

Item Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah


Dalam pembangunan konstruksi gedung/ruang dikenai istilah item pekerjaan pembangunan, item pekerjaan pembagunan ini adalah pengelompokan kegiatan yang di klarifikasikan sesuai komponen-komponen yang ada di dalam konstruksi bangunan. Pemahaman terhadap item pekerjaan akan mempermudah sekolah dalam menyusun RAB dan menyusun rencana kerja.
Item-item pekerjaan tersebut antara lain:

1.       Pekerjaan persiapan
Pada tahap persiapan ini kegiatan yang di laksanakn adalah:
a         Mempersiapkan gambar dan jadwal kerja
b        Pembersihan lokasi ( site clean )
c         Pembuatan bedeng                                 untuk gudang bahan dan los kerja untuk melakukan pembuatan dan perakitan komponen-komponen bangunan
d        Membuat papan informasi untuk penempelan informasi proses pelaksanaan pembangunan yang di pasang di depan direksi keet dan terlindung dari hujan.
e        Menyiapkan fasilitas penerangan air bersih dan sarana komunkasi ( disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi / kondisi setempat )
f          Pengukuran bagian-bagian rencana bangunan (setting out)
g         Pemasangan bouwplank atau patok (tanda) titik – titik luar bangunan yang dihasilkan setelah pengukuran.
h        Mendatangka bahan dan alat bantu yang akan di pakai untuk pemasangan fondasi dan sloof.

2.       Pekerjaan galian dan urugan tanah
Pekerjaan galian dan urugan (untuk pemasangan fondsi) dilaksanakan setelah pngukuran dan pemasangan bouwplank atau patok (tanda) selesai.kedalaman galian tanah untuk fondasi tergantung struktur kekerasan tanah. Pekerjaan galian dan urugan tanah ini biasanya dilakukan dengan tenaga manusia dan dilaksnakan mengikuti tanda/ bouwplank yang sudah di pasang. Detail pekerjaan galian dan urugan tanah dapat dilihat pada bagian Rencana Kerja dan Syarat (RKS).

3.       Pekerjaan fondasi
Setelah pekerjaan galian selesai pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan fondasi. Pekerjaan fondasi memakan biaya antara 8-12% dari total biaya pembangunan, namun setelah selesai tidak terlihat karena tertimbun di dalam tanah. Jenis fondasi bemacam-macam tergantung dari kondisi tanah dimana pondasi tersebut akan di buat.
Jenis fondasi yang paling umum di pakai adalah fondasi batu kali atau tiang pancang kayu atau tongkat untuk daerah-daerah tertentu yang kondisi tanahnya berlumpur atau berair. Detail pekerjaan fondasi dapat di lihat dalam RKS.

4.       Pekerjaan Beton
Bagian-bagian bangunan atau ruang yang akan dibangun yang merupakan pekerjaan beton terutama  adalah sloof, kolam, balok dan ringbalk harus dilaksanakan secara hati-hati sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. Campuran yang di pakai untuk pembuatan beton yaitu semen, Pasir dan Kerikil dengan perbandingan 1:2:3. Ukuran besi tulangan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Detail pekerjaan beton dapat dilihat pada RKS.

5.       Pekerjaan pemasangan dinding
Dinding pada umumnya terbuat dari pasangan batu bata, namun pada daerah-daerah tertentu dinding bangunan dapat di buat dari bahan lain yang terdapat di sekitar lokasi proyek, misalnya papan kayu, ferosemen atau dinding simpai atau bahan yang lainya.
Pada dasarnya apapun bahan material yang di gunakan untuk pembuatan dinding. Semaksimal mungkin untuk harus dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna ruangan tersebut.
Apabila dinding bangunan terbuat dari papan kayu, maka hendaknya papan-papan kayu tersebut tersusun dengan rapi , rapat dan kuat sehungga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemakai ruangan tersebut serta dapat mengurangi kebisingan atau gangguan suara sehingga aktivitas pada masing – masing ruangan tidak saling mengganggu.

6.       Pekerjaan kusen, pintu dan jendela
Pekerjaan kusen dan daun pintu /jendela merupaka bagian bangunan yang di pasang bersama-sama atau parallel dengan pemasangan dinding. Namun demikian karena sifatnya yang peka terhadap gores dan air, maka dalam pemasanganya memerlukan alat-alat bantu dan alat-alat pelindung. Pada saat pekerjaan fondasi di mulai, sebaiknya kusen pintu dan jendela sudah mulai di pesen atau diproduksi. Dengan demikian pada saat dinding mulai dikerjakan, kusen pintu dan jendela sudah siap untuk di pasang.
Semua pekerjaan kayu yng sudah dicat, harus di meni dan di plamir terlebih dahulu. Pengecatan di lakukan dengan pelapisan lebih dari satu kali sehingga di peroleh hasil yang baik, rapi, halus dan rata.

7.       Pekerjaan Atap
Penutup atap yang biasa dipakai adalah genteng, di pasang di atas reng, sedangkan atap metal  (seng gelombang , atap multi roof dll) di pasang di atas gording. Bentuk atap jika masyarakat menghendaki, dapat disesuaikan dengan budaya daerah masing-masing lokasi sekolah.

8.       Pekerjaan langit-langit / plafon
Plafon atau langit-langit adalah bidang penutup konstruksi atap, sehingga ruang akan terlihat rapi dan terasa lebih segar karena plafond juga berfungsi sebagai isolator radiasi panas matahari dari penutup atap. Ketinggian plafond minimum adalah 3,25 m atau menyesuaikan dengan fungsi ruangan agar memenuhi kecukupan penghawaan bagi pengguna ruang yang bersangkutan dan disarankan untuk di cat dengan warna terang.
Pemasangan plafond hendaknya dilakukan setelah penutup atap selesai dipasang.

9.       Pekerjaan lantai
Lantai pada umumnya berupa permukaan tanah yang di lapisi penutup lantai, baik beton rabat ( beton tanpa tulangan ), plester semen PC, tegel abu-abu, keramik, papan kayu atau bahan lainya.
Beberapa catatan penting dalam urutan pelaksanaan pekerjaan lantai antara lain : pekerjaan lantai dilaksanakan setelah pekerjaan atap , plafond , plesteran dan acian dinding selesai.

10.   Pekerjaan penggantung dan pengunci
Pekerjna pnggantung berupa engsel-engsel pintu dan jendela, sedangkan pengunci adalah grendel, pengunci untuk pintu , serta hak angin untuk jendela.
Semua bahan yang di gunakn minimal harus memenuhi syarat ketentuan dan awet sehingga dapat menahan beban da berfungsi dalam waktu cukup lama. Setiap daun pintu atau jendela minimal di pasang dua buah engsel dan untuk daun pintu di pasang 3 buah engsel. Pada daun pintu di pasang pengunci lengkap dengan handelnya, sedangkan pada daun jendela di pasang grendel dan hak angin. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi sehingga pintu dan jendela dapat berfungsi dengan sempurna.

11.   Pekerjaan instalasi listrik
Pekerjaan instalasi listrik adalah seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan kabel-kabel, lampu-lampu, switch/saklar dan stop kontak serta system pemutus arus termasuk pentahananya.
Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik harus benar-benar memenuhi pesyaratan teknis, dan semua bahan yang di gunakan hendaknya berkualitas cukup sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu cukup lama.

12.   Pekerjaan plambing dan drainasi
Pekerjaan plambing dan drainasi disini di maksudkan adalah seluruh pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor dari wastafel atau zink/bak cuci yang ada di ruang laboratorium , pemasangan kran-kran wastafel/zink termasuk dalam hal ini adalah penyaluran air hujan secara sistematis sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak konstruksi bangunan.

13.   Pekerjaan finishing dan perapihan
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan antara lain: pengecatan dinding, pengecatan plafond, pengecatan pintu dan jendela, pekerjaan listplank, sedangkan pekerjaan perapihan pada dasarnya merupakan penyempurnaan atau perapihan pekerjaan yang pada hakekatnya telah selesai namun masih di perlukan penyempurnaanya. Sebagai contoh, misalnya terdapat pintu yang tidak dapat dibuka/di tutup dengan sempurna , jika terdapat cat yang masih kurang rata, plesteran retak-retak , plafond melendut dan sebagainya.