Dalam
pembangunan konstruksi gedung/ruang dikenai istilah item pekerjaan pembangunan,
item pekerjaan pembagunan ini adalah pengelompokan kegiatan yang di klarifikasikan
sesuai komponen-komponen yang ada di dalam konstruksi bangunan. Pemahaman
terhadap item pekerjaan akan mempermudah sekolah dalam menyusun RAB dan
menyusun rencana kerja.
Item-item pekerjaan tersebut antara lain:
1.
Pekerjaan persiapan
Pada tahap persiapan ini kegiatan
yang di laksanakn adalah:
a
Mempersiapkan gambar dan jadwal
kerja
b
Pembersihan lokasi ( site clean
)
c
Pembuatan bedeng untuk gudang
bahan dan los kerja untuk melakukan pembuatan dan perakitan komponen-komponen
bangunan
d
Membuat papan informasi untuk
penempelan informasi proses pelaksanaan pembangunan yang di pasang di depan
direksi keet dan terlindung dari hujan.
e
Menyiapkan fasilitas penerangan
air bersih dan sarana komunkasi ( disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi /
kondisi setempat )
f
Pengukuran bagian-bagian
rencana bangunan (setting out)
g
Pemasangan bouwplank atau patok
(tanda) titik – titik luar bangunan yang dihasilkan setelah pengukuran.
h
Mendatangka bahan dan alat
bantu yang akan di pakai untuk pemasangan fondasi dan sloof.
2.
Pekerjaan galian dan urugan
tanah
Pekerjaan galian dan urugan (untuk
pemasangan fondsi) dilaksanakan setelah pngukuran dan pemasangan bouwplank atau
patok (tanda) selesai.kedalaman galian tanah untuk fondasi tergantung struktur
kekerasan tanah. Pekerjaan galian dan urugan tanah ini biasanya dilakukan
dengan tenaga manusia dan dilaksnakan mengikuti tanda/ bouwplank yang sudah di
pasang. Detail pekerjaan galian dan urugan tanah dapat dilihat pada bagian
Rencana Kerja dan Syarat (RKS).
3.
Pekerjaan fondasi
Setelah pekerjaan galian selesai
pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan fondasi. Pekerjaan fondasi memakan
biaya antara 8-12% dari total biaya pembangunan, namun setelah selesai tidak
terlihat karena tertimbun di dalam tanah. Jenis fondasi bemacam-macam
tergantung dari kondisi tanah dimana pondasi tersebut akan di buat.
Jenis fondasi yang paling umum di
pakai adalah fondasi batu kali atau tiang pancang kayu atau tongkat untuk
daerah-daerah tertentu yang kondisi tanahnya berlumpur atau berair. Detail
pekerjaan fondasi dapat di lihat dalam RKS.
4.
Pekerjaan Beton
Bagian-bagian bangunan atau ruang
yang akan dibangun yang merupakan pekerjaan beton terutama adalah sloof, kolam, balok dan ringbalk harus
dilaksanakan secara hati-hati sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku.
Campuran yang di pakai untuk pembuatan beton yaitu semen, Pasir dan Kerikil
dengan perbandingan 1:2:3. Ukuran besi tulangan sesuai dengan gambar
pelaksanaan. Detail pekerjaan beton dapat dilihat pada RKS.
5.
Pekerjaan pemasangan dinding
Dinding pada umumnya terbuat dari
pasangan batu bata, namun pada daerah-daerah tertentu dinding bangunan dapat di
buat dari bahan lain yang terdapat di sekitar lokasi proyek, misalnya papan
kayu, ferosemen atau dinding simpai atau bahan yang lainya.
Pada dasarnya apapun bahan material
yang di gunakan untuk pembuatan dinding. Semaksimal mungkin untuk harus dapat
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna ruangan tersebut.
Apabila dinding bangunan terbuat dari
papan kayu, maka hendaknya papan-papan kayu tersebut tersusun dengan rapi ,
rapat dan kuat sehungga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemakai
ruangan tersebut serta dapat mengurangi kebisingan atau gangguan suara sehingga
aktivitas pada masing – masing ruangan tidak saling mengganggu.
6.
Pekerjaan kusen, pintu dan
jendela
Pekerjaan kusen dan daun pintu
/jendela merupaka bagian bangunan yang di pasang bersama-sama atau parallel
dengan pemasangan dinding. Namun demikian karena sifatnya yang peka terhadap
gores dan air, maka dalam pemasanganya memerlukan alat-alat bantu dan alat-alat
pelindung. Pada saat pekerjaan fondasi di mulai, sebaiknya kusen pintu dan
jendela sudah mulai di pesen atau diproduksi. Dengan demikian pada saat dinding
mulai dikerjakan, kusen pintu dan jendela sudah siap untuk di pasang.
Semua pekerjaan kayu yng sudah dicat,
harus di meni dan di plamir terlebih dahulu. Pengecatan di lakukan dengan
pelapisan lebih dari satu kali sehingga di peroleh hasil yang baik, rapi, halus
dan rata.
7.
Pekerjaan Atap
Penutup atap yang biasa dipakai
adalah genteng, di pasang di atas reng, sedangkan atap metal (seng gelombang , atap multi roof dll) di
pasang di atas gording. Bentuk atap jika masyarakat menghendaki, dapat
disesuaikan dengan budaya daerah masing-masing lokasi sekolah.
8.
Pekerjaan langit-langit /
plafon
Plafon atau langit-langit adalah
bidang penutup konstruksi atap, sehingga ruang akan terlihat rapi dan terasa
lebih segar karena plafond juga berfungsi sebagai isolator radiasi panas
matahari dari penutup atap. Ketinggian plafond minimum adalah 3,25 m atau
menyesuaikan dengan fungsi ruangan agar memenuhi kecukupan penghawaan bagi
pengguna ruang yang bersangkutan dan disarankan untuk di cat dengan warna
terang.
Pemasangan plafond hendaknya
dilakukan setelah penutup atap selesai dipasang.
9.
Pekerjaan lantai
Lantai pada umumnya berupa permukaan
tanah yang di lapisi penutup lantai, baik beton rabat ( beton tanpa tulangan ),
plester semen PC, tegel abu-abu, keramik, papan kayu atau bahan lainya.
Beberapa catatan penting dalam urutan
pelaksanaan pekerjaan lantai antara lain : pekerjaan lantai dilaksanakan
setelah pekerjaan atap , plafond , plesteran dan acian dinding selesai.
10.
Pekerjaan penggantung dan
pengunci
Pekerjna pnggantung berupa
engsel-engsel pintu dan jendela, sedangkan pengunci adalah grendel, pengunci untuk
pintu , serta hak angin untuk jendela.
Semua bahan yang di gunakn minimal
harus memenuhi syarat ketentuan dan awet sehingga dapat menahan beban da
berfungsi dalam waktu cukup lama. Setiap daun pintu atau jendela minimal di
pasang dua buah engsel dan untuk daun pintu di pasang 3 buah engsel. Pada daun
pintu di pasang pengunci lengkap dengan handelnya, sedangkan pada daun jendela
di pasang grendel dan hak angin. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi
sehingga pintu dan jendela dapat berfungsi dengan sempurna.
11.
Pekerjaan instalasi listrik
Pekerjaan instalasi listrik adalah
seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan kabel-kabel, lampu-lampu,
switch/saklar dan stop kontak serta system pemutus arus termasuk pentahananya.
Pada prinsipnya pemasangan instalasi
listrik harus benar-benar memenuhi pesyaratan teknis, dan semua bahan yang di
gunakan hendaknya berkualitas cukup sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam
waktu cukup lama.
12.
Pekerjaan plambing dan drainasi
Pekerjaan plambing dan drainasi disini
di maksudkan adalah seluruh pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor
dari wastafel atau zink/bak cuci yang ada di ruang laboratorium , pemasangan
kran-kran wastafel/zink termasuk dalam hal ini adalah penyaluran air hujan
secara sistematis sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak
konstruksi bangunan.
13.
Pekerjaan finishing dan
perapihan
Pekerjaan finishing meliputi
pekerjaan antara lain: pengecatan dinding, pengecatan plafond, pengecatan pintu
dan jendela, pekerjaan listplank, sedangkan pekerjaan perapihan pada dasarnya
merupakan penyempurnaan atau perapihan pekerjaan yang pada hakekatnya telah
selesai namun masih di perlukan penyempurnaanya. Sebagai contoh, misalnya
terdapat pintu yang tidak dapat dibuka/di tutup dengan sempurna , jika terdapat
cat yang masih kurang rata, plesteran retak-retak , plafond melendut dan
sebagainya.