1.
Lingkup Pekerjaan
·
Menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya untuk melaksanakan pekerjaan
seperti di nyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapih.
·
Pengadaan dan pemasangan
fondasi batu kali, pelat fondasi beton bertulan, sloof, rollag, stek besi untuk
kolom di bawah pasangan dinding batu bata dan selasar.
·
Pengadaan besi beton dan
merakit tulangan untuk sloof , pelat pondasi beton, kolom dad lain-lain
komponen yang di tunjukan pada gambar antara lain wasteful, meja laboratorium,
dll.
2.
Syarat-syarat bahan (lihat
syarat-syarat pelaksanaan teknis bahan)
3.
Syarat-syarat pelaksanaan
·
Pondasi batu kali
1)
Sebelum memasang pondasi,
kondisi tanah di bawah pondasi perlu mendapat perhatian, bila kurang baik /
berlumpur / berair, tanah di dasar fondasi di perbaiki dengan urugan sirtu
(pasir batu)
2)
Agar pondasi benar – benar
stabil, maka galian tanah untuk pondasi harus mencapai tanah keras dan
sekurang-kurangnya sesuai dengan gambar teknis.
3)
Pada bagian bawah galian di
beri lapisan pasir setebal ± 10 cm,
kemudian di hamparan stamping (pasangan batu kosong). Baru di atasnya di pasang
pondasi batu dengan batu dengan menggunakan spesi sebagai perekat.
·
Beton
1)
Kualitas beton yang di gunakan
adalah dengan campuran/perbandingan 1Pc : 2Psr : 3 Split hingga mempunyai
kekuatan tekan setara dengan mutu beton K. 175 dan harus memenuhi
ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan peraturan beton bertulang 1971
(PBI-1971) dan SK. SNI.T-15. 1991-03.
2)
Pembuatan tulangan untuk
batang-batang yang lurus atau di bengkokan, (tiap ujung besi diberi
hak/tekukan) sambungan dan kait-kait dalam pembuatan sengkang-sengkang harus
sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada PBI-1971 dan SK.SNI.T-15. 1991-03
3)
Pemasangan tulangan besi beton
harus sesuai dengan gambar konstruksi. Tulangan besi beton harus diikat dengan
kawat beton untuk menjamin besi tersebut tidak berubah anyamannya selama
pengecoran, dan tebal selimut beton ± 2cm.
4)
Pengecoran beton
5)
Cara pengadukan bisa
menggunakan mesin molen atau di aduk dengan cara manual.
6)
Sebelum pengecoran cetakan
harus bersih dari kotoran baik sampah bekas bekisting maupun kotoran.
7)
Ukuran-
8)
Pengecoran harus
·
Pekerjaan bekisting
1)
Bekisting harus di pasang
sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah di tetapkan dalam gambar.
2)
Bekisting harus di pasang
sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan di jamin tidak
berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran. Bekisting harus
rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas dari kotoran seperti serbuk gergaji,
potongan-potongan kayu, tanah dan sebagaiya, agar mudah pada saat di bongkar
tanpa merusak permukaan beton.
3)
Pembukaan bekisting baru di
lakukan setelah memeuhi syarat-ayarat yang tercantum dalam PBI-1971 dan
SNI.T-15-1991-01.yaitu kurang lebihh 21 hari.
4.
Syarat-syarat pengiriman dan
Penyimpanan
a.
Bahan di datangkan ketempat
pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
b.
Bahan harus di disimpan di
tempat terlindung , kering , tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan
yang telah di tentukan oleh pabrik.
c.
Tempat penyimpanan harus cukup,
bahan di tempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d.
Sekolah bertanggung jawab
terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan, bila ada kerusakan
sekolah wajib mengganti atas biaya sendiri.
5.
Syarat-syarat pengamanan
pekerjaan
a.
Beton yang telah di cor di
hindarkan dari benturan benda keras selama 3x24 jam setelah pengecora.
b.
Beton harus di lindungi dari
kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjan lain.
c.
Bila terjadi kerusakan, sekolah
di wajibkan untuk memperbaiki dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan.
d.
Bagian-bagian beton setelah di
cor selama dalam masa pengerasan harus selalu di basahi dengan air terus-menerus
selama 1 mingu atau lebih sesuai ketentuan dalam pengaturan betn bertulang,
PBI-1971 dan SK.T-15.1991-03